Senin, 11 Februari 2008

MENGHALAU KETERBATASAN

Ini cerita lama, namun ada baiknya di simak kembali, untuk penyegaran !!

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya.

Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api

kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu

itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja!

Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba

melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi

dan terbentur lagi.

Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.

Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini."

Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia

tidak membentur.

Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan? Kemampuan saya memang

cuma segini. Inilah saya!"

Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus

merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang

kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya

tidak tampak. Kehidupannya telah

dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api.

Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia

tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja

menghambat perkembangan karir kita. Ketika

anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru

tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara

begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan

dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa

menghambat perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna,

tingkat pendidikan / pengetahuan dan kemampuan yang rendah, kemiskinan, usia

dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan

menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin

dalam aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take

action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi

tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi.

Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia

mampu lulus dari Harvard University. Bill Gates tidak menyelesaikan

pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer. Andre Wongso,

tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor

satu di Indonesia.

Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang

pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak

menghambatnya untuk terus maju.

Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu

perusahaan ternama.

Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan

setelah usianya lewat 65 tahun.

Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya

sudah lebih dari 62 tahun.

Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya

anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre

Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu

menembus kungkungan kotak korek api.

Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai

keterbatasan.

BREAK YOUR BORDER . .. . .. TOUCH THE SKY . . . . !

For information call : 081-5253-7002 (Rheza)

Tidak ada komentar: